2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Guru merupakan pemimpin untuk mengembangkan sikap dan praktik yang saling mendukung timbulnya lingkungan belajar yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Sehingga guru seharusnya menjiwai nilai dan peran juga mempunyai visi. Guru juga yang dapat menerapkan budaya positif dengan membuat kesepakatan kelas. Sehingga lingkungan belajar bisa terbentuk dan sangat berpengaruh untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah keputusan yang dilakukan oleh guru dimana setiap pembelajaran harus berorientasi kepada kebutuhan murid dengan memperhatikan aspek kesiapan belajar anak. Keputusan yang dibuat oleh guru terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu lingkungan belajar, kurikulum, merespon kebutuhan belajar muridnya, penilaian berkelanjutan, dan manajemen kelas yang efektif.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru harus memperhatikan 3 aspek kebutuhan belajar. Kebutuhan belajar tersebut meliputi kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar. Kesiapan belajar yaitu kesiapan murid untuk mempelajari materi yanga baru. Minat yaitu salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Profil belajar yaitu pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll. Tiga aspek tersebut digunakan untuk membuat pemetaan pada siswa.
Selain tiga aspek di atas yang harus dilakukan guru. Guru juga harus mempunyai strategi yang harus dilakukannya. Dalam pembelajaran diferensiasi ada tiga strategi, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, diferensiasi produk.
Apabila pembelajaran berdiferensiasi ini berjalan dengan baik, anak akan memilih pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga tercipta merdeka belajar. Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dengan memberikan kebutuhan belajar yang variatif. Nantinya agar kita dapat mewujudkan profil pelajar pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar